Sepertiyang kita sebutkan sebelumnya bahwa ayat tentang harta karun terdapat dalam surat Al-Qashash berikut ini : Al Qashash : 77) Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain BacaJuga: Surat Al-Qasas Ayat 77: Teks Arab, Latin, Terjemah, Arti Perkata dan Tafsir. Tafsir Kemenag Arab Saudi [40] Dan diantara kaummu (wahai rasul), ada orang yang mengimani al-qur'an, dan sebagain dari mereka ada yang tidak mengimaninya hingga mati dalam keyakinan itu dan dibangkitkan dengannya. Dan tuhanmu mengetahui orang-orang yang SesungguhnyaIbrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. (An-Nahl: 120) Makna al-ummah dalam ayat ini ialah imam yang dijadikan panutan. Al-qanit artinya patuh dan taat, al-hanif artinya menyimpang dari kemusyrikan dan menempuh jalan tauhid. Karena itulah disebutkan dalam akhir ayat. Tulisanatau Teks Latin Surat Al Qashash. Surat yang ke-28 di dalam Al Qur'an dan terdiri dari 88 ayat. Baca juga surat Al Qashash teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al Qashash - القصص 1. thaa-siin-miim 2. tilka aayaatu alkitaabi almubiini 3. natluu 'alayka min naba-i muusaa wafir'awna bialhaqqi liqawmin yu Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. قَالَ إِنِّىٓ أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ٱبْنَتَىَّ هَٰتَيْنِ عَلَىٰٓ أَن تَأْجُرَنِى ثَمَٰنِىَ حِجَجٍ ۖ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِندِكَ ۖ وَمَآ أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ ۚ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ Arab-Latin Qāla innī urīdu an ungkiḥaka iḥdabnatayya hātaini 'alā an ta`juranī ṡamāniya ḥijaj, fa in atmamta 'asyran fa min 'indik, wa mā urīdu an asyuqqa 'alaīk, satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣāliḥīnArtinya Berkatalah dia Syu'aib "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik". Al-Qashash 26 ✵ Al-Qashash 28 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Qashash Ayat 27 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan menarik dari ayat ini. Didapatkan beragam penafsiran dari berbagai ulama terhadap makna surat Al-Qashash ayat 27, di antaranya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaOrang tua itu berkata kepada Musa, “Sesungguhnya aku ingin menikahkan kamu dengan salah seorang putriku ini dengan syarat kamu bekerja untukku menggembala ternakku selama delapan tahun sebagai imbalannya. Apabila kamu menyempurnakan sampai sepuluh tahun, maka itu adalah satu tindakan baik darimu. Dan aku tidak ingin mempersulit dirimu dengan menjadikan masa kerjanya sepuluh tahun. Kamu akan mendapatiku insya allah termasuk orang-orang yang shalih dalam pergaulan yang baik dan menepati janji apa yang aku katakan.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram27. Ayah dari kedua wanita itu berkata kepada Musa -'alaihissalām-, “Sesungguhnya aku ingin menikahkan engkau dengan salah satu dari anakku ini dengan syarat maharnya yaitu engkau menggembalakan kambing kami selama delapan tahun, jika engkau ingin menyempurnakan sampai sepuluh tahun, maka terserah kepadamu, tidak wajib bagimu, karena perjanjiannya hanya selama delapan tahun, adapun lebih dari itu maka itu adalah tidak wajib. Aku tidak ingin membebanimu dengan sesuatu yang memberatkanmu. Engkau akan mendapatiku insya Allah termasuk orang-orang yang saleh, yang menepati janji dan tidak mengingkarinya.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah27. Syuaib menerima usulan putrinya, maka dia mulai memberi tawaran kepada Musa dengan mengungkapkan bahwa dia ingin menikahkannya dengan salah satu putrinya dan berharap maharnya berupa jasa pekerjaan dari Musa -sesuai dengan kaidah dalam syariatnya- selama delapan tahun, dan jika Musa ingin menambahnya menjadi sepuluh tahun maka itu adalah kebaikan dari dirinya. Dan Syuaib juga berkata “Aku tidak ingin akad ini menyusahkanmu, namun aku ingin berbaik hati dan berlemah lembut padamu; karena itulah sifat orang yang shalih.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah27. قَالَ إِنِّىٓ أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَىَّ هٰتَيْنِ katalah dia Syu’aib “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini Ayat ini menunjukkan disyariatkannya penawaran wali perempuan kepada lelaki yang serasi dan shalih, dan ini adalah sunnah yang tetap ada dalam agama Islam. Sebagaimana disebutkan bahwa Umar menawarkan putrinya yang bernama Hafsah kepada Utsman, kemudian kepada Abu Bakar; dan kisah ini cukup terkenal; serta kisah-kisah lain dalam hal ini yang terjadi pada masa Rasulullah maupun para sahabat. عَلَىٰٓ أَن تَأْجُرَنِى ثَمٰنِىَ حِجَجٍ ۖ atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun Yakni mahar putriku adalah dengan kamu bekerja menggembalakan kambing untukku selama delapan tahun. فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِندِكَ ۖ dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu Yakni jika kamu melengkapi pekerjaanmu yang delapan tahun menjadi sepuluh tahun, yakni menambah dua tahun untukku, maka itu merupakan kebaikan darimu dan bukan tuntutanku kepadamu. Ia menjadikan tambahan dua tahun itu sebagai bukti kebaikannya. وَمَآ أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ ۚ maka aku tidak hendak memberati kamu Dengan mengharuskanmu untuk menyempurnakannya sepuluh tahun. سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ اللهُ مِنَ الصّٰلِحِينَ Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik” Orang yang baik dalam berinteraksi dan menepati janji.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah27. Kemudian nabi Syu´aib menjawab "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun itu sebagai mahar. Jika kamu cukupkan menjadi sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu, maka aku tidak bermaksud membebani kamu untuk menggenapkan sepuluh tahun. Engkau insyaAllah jika Allah menghendaki akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik dan menepati janji. Sehingga ini menjadi syariat sebagai syarat kehadiran wali perempuan dalam pernikahan".📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDia berkata,“Sesungguhnya aku bermaksud menikahkanmu} menikahkanmu {dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini dengan syarat bahwa kamu bekerja padaku} kamu menjadi pekerja untukku untuk memelihara hewan ternakku {selama delapan tahun} tahun {Jika kamu menyempurnakannya sepuluh tahun, itu adalah kebaikan darimu. Aku tidak bermaksud memberatkanmu. Insyaallah akan akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H27. Lalu “dia berkata.” Maksudnya, penguasa negeri Madyan itu kepada Musa, “SEsungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja kepadaku,” maksudnya, kamu menjadi pekerjaku dengan upah “selama delapan musim haji,” maksudnya, delapan tahun. “Dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan darimu,” adalah sumbangan darimu, tidak ada sesuatu yang wajib atasmu, “aku tidak hendak memberatkanmu,” lalu aku mewajibkan sepuluh tahun kepadamu; atau aku ingin mempekerjakanmu supaya membebanimu dengan pekerjaan-pekerjaan yang ringan lagi mudah, tidak meberatkan, “dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.” Lalu Syu’aib membuatnya menyukai untuk diangkat sebagai karyawan dengan cara membebankan pekerjaan yang ringan dan perlakuan yang baik. Ini membuktikan bahwa lelaki yang shalih harus memperbaiki akhlaknya sebisa mungkin, dan bahwa faktor jenis pekerjaan yang dituntut darinya adalah lebih penting daripada faktor lainnya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Qashash ayat 27 Kemudian berkata bapak dari kedua wanita tersebut Sungguh aku ingin engkau menikah dengan salah satu dari kedua anakku dan menjadikan maharnya berupa upah dengan menggembalakan ternak-ternakku selama 7 tahun lamanya, dan jika engkau perpanjang sampai 10 tahun, maka hal ini lebih baik untukmu dan aku. Dan aku berharap padamu agar menggembalakan ternak kami selama 10 tahun lamanya, dan engkau adalah termasuk orang-orang yang shalih wahai Musa -insya Allah- dalam memenuhi akad.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, mengembala kambingku. Dan tidak wajib kamu lakukan. Yakni, aku hanyalah membebanimu dengan pekerjaan yang ringan dan tidak berat. Keinginannya untuk memberikan kemudahan dan bermuamalah secara baik menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 27Sang ayah memahami kekaguman anak perempuannya terhadap musa dan memang orang seperti musalah yang didambakan setiap perempuan untuk menjadi suami. Dengan tanpa segan dia berkata, "sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini yang telah engkau lihat dan kenal sejak di tempat sumber air. Pernikahan itu dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan yang delapan tahun itu menjadi sepuluh tahun secara sukarela maka itu adalah suatu kebaikan darimu, bukan sebuah kewajiban yang mengikat, dan kendati itu adalah usulan dariku tetapi ketahuilah bahwa aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Aku akan selalu berusaha menjadi orang yang menepati janji. Lnsya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik. "28. Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya, musa menerima usulan tersebut, dan dia berkata, "itu adalah perjanjian yang adil antara aku dan engkau. Adapun alternatif waktu yang engkau berikan, aku belum bisa memastikannya sekarang, tetapi pada prinsipnya yang mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu yang aku sempurnakan, maka setelah itu tidak ada tuntutan tambahan atas diriku lagi. Dan Allah menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan. ".Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beragam penjelasan dari banyak mufassirun mengenai kandungan dan arti surat Al-Qashash ayat 27 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Tersering Dicari Kami memiliki berbagai halaman yang tersering dicari, seperti surat/ayat Al-Ahzab 21, Al-Isra 1, Al-Jumu’ah 9, Az-Zariyat 56, Ali Imran 133, Al-Baqarah 2. Juga Al-Infithar, Ar-Ra’d, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 186, Ali Imran 134, Al-Baqarah 30. Al-Ahzab 21Al-Isra 1Al-Jumu’ah 9Az-Zariyat 56Ali Imran 133Al-Baqarah 2Al-InfitharAr-Ra’dAl-Isra 23-24Al-Baqarah 186Ali Imran 134Al-Baqarah 30 Pencarian surat annas beserta artinya, surat yusuf ayat 26, surah al-maidah ayat 2 beserta artinya, qs. al-isra' ayat 32, wama adrokama al-qoriah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Tulisan atau Teks Latin Surat Al Qashash. Surat yang ke-28 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 88 ayat. Baca juga surat Al Qashash teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al Qashash – القصص 1. thaa-siin-miim 2. tilka aayaatu alkitaabi almubiini 3. natluu alayka min naba-i muusaa wafir’awna bialhaqqi liqawmin yu/minuuna 4. inna fir’awna alaa fii al-ardhi waja’ala ahlahaa syiya’an yastadh’ifu thaa-ifatan minhum yudzabbihu abnaa-ahum wayastahyii nisaa-ahum innahu kaana mina almufsidiina 5. wanuriidu an namunna alaa alladziina istudh’ifuu fii al-ardhi wanaj’alahum a-immatan wanaj’alahumu alwaaritsiina 6. wanumakkina lahum fii al-ardhi wanuriya fir’awna wahaamaana wajunuudahumaa minhum maa kaanuu yahtsaruuna 7. wa-awhaynaa ilaa ummi muusaa an ardhi’iihi fa-idzaa khifti alayhi fa-alqiihi fii alyammi walaa takhaafii walaa tahzanii innaa raadduuhu ilayki wajaa’iluuhu mina almursaliina 8. failtaqathahu aalu fir’awna liyakuuna lahum aduwwan wahazanan inna fir’awna wahaamaana wajunuudahumaa kaanuu khaathi-iina 9. waqaalati imra-atu fir’awna qurratu aynin lii walaka laa taqtuluuhu asaa an yanfa’anaa aw nattakhidzahu waladan wahum laa yasy’uruuna 10. wa-ashbaha fu-aadu ummi muusaa faarighan in kaadat latubdii bihi lawlaa an rabathnaa alaa qalbihaa litakuuna mina almu/miniina 11. waqaalat li-ukhtihi qushshiihi fabashurat bihi an junubin wahum laa yasy’uruuna 12. waharramnaa alayhi almaraadi’a min qablu faqaalat hal adullukum alaa ahli baytin yakfuluunahu lakum wahum lahu naasihuuna 13. faradadnaahu ilaa ummihi kay taqarra aynuhaa walaa tahzana walita’lama anna wa’da allaahi haqqun walaakinna aktsarahum laa ya’lamuuna 14. walammaa balagha asyuddahu waistawaa aataynaahu hukman wa’ilman wakadzaalika najzii almuhsiniina 15. wadakhala almadiinata alaa hiini ghaflatin min ahlihaa fawajada fiihaa rajulayni yaqtatilaani haadzaa min syii’atihi wahaadzaa min aduwwihi faistaghaatsahu alladzii min syii’atihi alaa alladzii min aduwwihi fawakazahu muusaa faqadaa alayhi qaala haadzaa min amali alsysyaythaani innahu aduwwun mudhillun mubiinun 16. qaala rabbi innii zhalamtu nafsii faighfir lii faghafara lahu innahu huwa alghafuuru alrrahiimu 17. qaala rabbi bimaa an’amta alayya falan akuuna zhahiiran lilmujrimiina 18. fa-ashbaha fii almadiinati khaa-ifan yataraqqabu fa-idzaa alladzii istansharahu bial-amsi yastashrikhuhu qaala lahu muusaa innaka laghawiyyun mubiinun 19. falammaa an araada an yabthisya bialladzii huwa aduwwun lahumaa qaala yaa muusaa aturiidu an taqtulanii kamaa qatalta nafsan bial-amsi in turiidu illaa an takuuna jabbaaran fii al-ardhi wamaa turiidu an takuuna mina almushlihiina 20. wajaa-a rajulun min aqshaa almadiinati yas’aa qaala yaa muusaa inna almala-a ya/tamiruuna bika liyaqtuluuka faukhruj innii laka mina alnnaasihiina 21. fakharaja minhaa khaa-ifan yataraqqabu qaala rabbi najjinii mina alqawmi alzhzhaalimiina 22. walammaa tawajjaha tilqaa-a madyana qaala asaa rabbii an yahdiyanii sawaa-a alssabiili 23. walammaa warada maa-a madyana wajada alayhi ummatan mina alnnaasi yasquuna wawajada min duunihimu imra-atayni tadzuudaani qaala maa khathbukumaa qaalataa laa nasqii hattaa yushdira alrri’aau wa-abuunaa syaykhun kabiirun 24. fasaqaa lahumaa tsumma tawallaa ilaa alzhzhilli faqaala rabbi innii limaa anzalta ilayya min khayrin faqiirun 25. fajaa-at-hu ihdaahumaa tamsyii alaa istihyaa-in qaalat inna abii yad’uuka liyajziyaka ajra maa saqayta lanaa falammaa jaa-ahu waqashsha alayhi alqashasha qaala laa takhaf najawta mina alqawmi alzhzhaalimiina 26. qaalat ihdaahumaa yaa abati ista/jirhu inna khayra mani ista/jarta alqawiyyu al-amiinu 27. qaala innii uriidu an unkihaka ihdaa ibnatayya haatayni alaa an ta/juranii tsamaaniya hijajin fa-in atmamta asyran famin indika wamaa uriidu an asyuqqa alayka satajidunii in syaa-a allaahu mina alshshaalihiina 28. qaala dzaalika baynii wabaynaka ayyamaa al-ajalayni qadhaytu falaa udwaana alayya waallaahu alaa maa naquulu wakiilun 29. falammaa qadaa muusaa al-ajala wasaara bi-ahlihi aanasa min jaanibi alththhuuri naaran qaala li-ahlihi umkutsuu innii aanastu naaran la’allii aatiikum minhaa bikhabarin aw jadzwatin mina alnnaari la’allakum tasthaluuna 30. falammaa ataahaa nuudiya min syaathi-i alwaadi al-aymani fii albuq’ati almubaarakati mina alsysyajarati an yaa muusaa innii anaa allaahu rabbu al’aalamiina 31. wa-an alqi ashaaka falammaa raaahaa tahtazzu ka-annahaa jaannun wallaa mudbiran walam yu’aqqib yaa muusaa aqbil walaa takhaf innaka mina al-aaminiina 32. usluk yadaka fii jaybika takhruj baydhaa-a min ghayri suu-in waudhmum ilayka janaahaka mina alrrahbi fadzaanika burhaanaani min rabbika ilaa fir’awna wamala-ihi innahum kaanuu qawman faasiqiina 33. qaala rabbi innii qataltu minhum nafsan fa-akhaafu an yaqtuluuni 34. wa-akhii haaruunu huwa afshahu minnii lisaanan fa-arsilhu ma’iya rid-an yushaddiqunii innii akhaafu an yukadzdzibuuni 35. qaala sanasyuddu adhudaka bi-akhiika wanaj’alu lakumaa sulthaanan falaa yashiluuna ilaykumaa bi-aayaatinaa antumaa wamani ittaba’akumaa alghaalibuuna 36. falammaa jaa-ahum muusaa bi-aayaatinaa bayyinaatin qaaluu maa haadzaa illaa sihrun muftaran wamaa sami’naa bihaadzaa fii aabaa-inaa al-awwaliina 37. waqaala muusaa rabbii a’lamu biman jaa-a bialhudaa min indihi waman takuunu lahu aaqibatu alddaari innahu laa yuflihu alzhzhaalimuuna 38. waqaala fir’awnu yaa ayyuhaa almalau maa alimtu lakum min ilaahin ghayrii fa-awqid lii yaa haamaanu alaa alththhiini faij’al lii sharhan la’allii aththhali’u ilaa ilaahi muusaa wa-innii la-azhunnuhu mina alkaadzibiina 39. waistakbara huwa wajunuuduhu fii al-ardhi bighayri alhaqqi wazhannuu annahum ilaynaa laa yurja’uuna 40. fa-akhadznaahu wajunuudahu fanabadznaahum fii alyammi faunzhur kayfa kaana aaqibatu alzhzhaalimiina 41. waja’alnaahum a-immatan yad’uuna ilaa alnnaari wayawma alqiyaamati laa yunsharuuna 42. wa-atba’naahum fii haadzihi alddunyaa la’natan wayawma alqiyaamati hum mina almaqbuuhiina 43. walaqad aataynaa muusaa alkitaaba min ba’di maa ahlaknaa alquruuna al-uulaa bashaa-ira lilnnaasi wahudan warahmatan la’allahum yatadzakkaruuna 44. wamaa kunta bijaanibi algharbiyyi idz qadhaynaa ilaa muusaa al-amra wamaa kunta mina alsysyaahidiina 45. walaakinnaa ansya-naa quruunan fatathaawala alayhimu al’umuru wamaa kunta tsaawiyan fii ahli madyana tatluu alayhim aayaatinaa walaakinnaa kunnaa mursiliina 46. wamaa kunta bijaanibi alththhuuri idz naadaynaa walaakin rahmatan min rabbika litundzira qawman maa ataahum min nadziirin min qablika la’allahum yatadzakkaruuna 47. walawlaa an tushiibahum mushiibatun bimaa qaddamat aydiihim fayaquuluu rabbanaa lawlaa arsalta ilaynaa rasuulan fanattabi’a aayaatika wanakuuna mina almu/miniina 48. falammaa jaa-ahumu alhaqqu min indinaa qaaluu lawlaa uutiya mitsla maa uutiya muusaa awa lam yakfuruu bimaa uutiya muusaa min qablu qaaluu sihraani tazhaaharaa waqaaluu innaa bikullin kaafiruuna 49. qul fa/tuu bikitaabin min indi allaahi huwa ahdaa minhumaa attabi’hu in kuntum shaadiqiina 50. fa-in lam yastajiibuu laka fai’lam annamaa yattabi’uuna ahwaa-ahum waman adhallu mimmani ittaba’a hawaahu bighayri hudan mina allaahi inna allaaha laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina 51. walaqad washshalnaa lahumu alqawla la’allahum yatadzakkaruuna 52. alladziina aataynaahumu alkitaaba min qablihi hum bihi yu/minuuna 53. wa-idzaa yutlaa alayhim qaaluu aamannaa bihi innahu alhaqqu min rabbinaa innaa kunnaa min qablihi muslimiina 54. ulaa-ika yu/tawna ajrahum marratayni bimaa shabaruu wayadrauuna bialhasanati alssayyi-ata wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna 55. wa-idzaa sami’uu allaghwa a’radhuu anhu waqaaluu lanaa a’maalunaa walakum a’maalukum salaamun alaykum laa nabtaghii aljaahiliina 56. innaka laa tahdii man ahbabta walaakinna allaaha yahdii man yasyaau wahuwa a’lamu bialmuhtadiina 57. waqaaluu in nattabi’i alhudaa ma’aka nutakhaththhaf min ardhinaa awa lam numakkin lahum haraman aaminan yujbaa ilayhi tsamaraatu kulli syay-in rizqan min ladunnaa walaakinna aktsarahum laa ya’lamuuna 58. wakam ahlaknaa min qaryatin bathirat ma’iisyatahaa fatilka masaakinuhum lam tuskan min ba’dihim illaa qaliilan wakunnaa nahnu alwaaritsiina 59. wamaa kaana rabbuka muhlika alquraa hattaa yab’atsa fii ummihaa rasuulan yatluu alayhim aayaatinaa wamaa kunnaa muhlikii alquraa illaa wa-ahluhaa zhaalimuuna 60. wamaa uutiitum min syay-in famataa’u alhayaati alddunyaa waziinatuhaa wamaa inda allaahi khayrun wa-abqaa afalaa ta’qiluuna 61. afaman wa’adnaahu wa’dan hasanan fahuwa laaqiihi kaman matta’naahu mataa’a alhayaati alddunyaa tsumma huwa yawma alqiyaamati mina almuhdariina 62. wayawma yunaadiihim fayaquulu ayna syurakaa-iya alladziina kuntum taz’umuuna 63. qaala alladziina haqqa alayhimu alqawlu rabbanaa haaulaa-i alladziina aghwaynaa aghwaynaahum kamaa ghawaynaa tabarra/naa ilayka maa kaanuu iyyaanaa ya’buduuna 64. waqiila ud’uu syurakaa-akum fada’awhum falam yastajiibuu lahum wara-awuu al’adzaaba law annahum kaanuu yahtaduuna 65. wayawma yunaadiihim fayaquulu maatsaa ajabtumu almursaliina 66. fa’amiyat alayhimu al-anbaau yawma-idzin fahum laa yatasaa-aluuna 67. fa-ammaa man taaba waaamana wa’amila shaalihan fa’asaa an yakuuna mina almuflihiina 68. warabbuka yakhluqu maa yasyaau wayakhtaaru maa kaana lahumu alkhiyaratu subhaana allaahi wata’aalaa ammaa yusyrikuuna 69. warabbuka ya’lamu maa tukinnu shuduuruhum wamaa yu’linuuna 70. wahuwa allaahu laa ilaaha illaa huwa lahu alhamdu fii al-uulaa waal-aakhirati walahu alhukmu wa-ilayhi turja’uuna 71. qul ara-aytum in ja’ala allaahu alaykumu allayla sarmadan ilaa yawmi alqiyaamati man ilaahun ghayru allaahi ya/tiikum bidhiyaa-in afalaa tasma’uuna 72. qul ara-aytum in ja’ala allaahu alaykumu alnnahaara sarmadan ilaa yawmi alqiyaamati man ilaahun ghayru allaahi ya/tiikum bilaylin taskunuuna fiihi afalaa tubshiruuna 73. wamin rahmatihi ja’ala lakumu allayla waalnnahaara litaskunuu fiihi walitabtaghuu min fadhlihi wala’allakum tasykuruuna 74. wayawma yunaadiihim fayaquulu ayna syurakaa-iya alladziina kuntum taz’umuuna 75. wanaza’naa min kulli ummatin syahiidan faqulnaa haatuu burhaanakum fa’alimuu anna alhaqqa lillaahi wadhalla anhum maa kaanuu yaftaruuna 76. inna qaaruuna kaana min qawmi muusaa fabaghaa alayhim waaataynaahu mina alkunuuzi maa inna mafaatihahu latanuu-u bial’ushbati ulii alquwwati idz qaala lahu qawmuhu laa tafrah inna allaaha laa yuhibbu alfarihiina 77. waibtaghi fiimaa aataaka allaahu alddaara al-aakhirata walaa tansa nashiibaka mina alddunyaa wa-ahsin kamaa ahsana allaahu ilayka walaa tabghi alfasaada fii al-ardhi inna allaaha laa yuhibbu almufsidiina 78. qaala innamaa uutiituhu alaa ilmin indii awa lam ya’lam anna allaaha qad ahlaka min qablihi mina alquruuni man huwa asyaddu minhu quwwatan wa-aktsaru jam’an walaa yus-alu an dzunuubihimu almujrimuuna 79. fakharaja alaa qawmihi fii ziinatihi qaala alladziina yuriiduuna alhayaata alddunyaa yaa layta lanaa mitsla maa uutiya qaaruunu innahu ladzuu hazhzhin azhiimin 80. waqaala alladziina uutuu al’ilma waylakum tsawaabu allaahi khayrun liman aamana wa’amila shaalihan walaa yulaqqaahaa illaa alshshaabiruuna 81. fakhasafnaa bihi wabidaarihi al-ardha famaa kaana lahu min fi-atin yanshuruunahu min duuni allaahi wamaa kaana mina almuntashiriina 82. wa-ashbaha alladziina tamannaw makaanahu bial-amsi yaquuluuna wayka-anna allaaha yabsuthu alrrizqa liman yasyaau min ibaadihi wayaqdiru lawlaa an manna allaahu alaynaa lakhasafa binaa wayka-annahu laa yuflihu alkaafiruuna 83. tilka alddaaru al-aakhiratu naj’aluhaa lilladziina laa yuriiduuna uluwwan fii al-ardhi walaa fasaadan waal’aaqibatu lilmuttaqiina 84. man jaa-a bialhasanati falahu khayrun minhaa waman jaa-a bialssayyi-ati falaa yujzaa alladziina amiluu alssayyi-aati illaa maa kaanuu ya’maluuna 85. inna alladzii faradha alayka alqur-aana laraadduka ilaa ma’aadin qul rabbii a’lamu man jaa-a bialhudaa waman huwa fii dhalaalin mubiinin 86. wamaa kunta tarjuu an yulqaa ilayka alkitaabu illaa rahmatan min rabbika falaa takuunanna zhahiiran lilkaafiriina 87. walaa yashuddunnaka an aayaati allaahi ba’da idz unzilat ilayka waud’u ilaa rabbika walaa takuunanna mina almusyrikiina 88. walaa tad’u ma’a allaahi ilaahan aakhara laa ilaaha illaa huwa kullu syay-in haalikun illaa wajhahu lahu alhukmu wa-ilayhi turja’uuna وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! قَالَ رَبِّ بِمَآ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِّلْمُجْرِمِينَ Arab-Latin Qāla rabbi bimā an'amta 'alayya fa lan akụna ẓahīral lil-mujrimīnArtinya Musa berkata "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa". Al-Qashash 16 ✵ Al-Qashash 18 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Qashash Ayat 17 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Ditemukan beragam penjabaran dari kalangan pakar tafsir terkait isi surat Al-Qashash ayat 17, sebagiannya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaMusa berkata, “Wahai Tuhanku, melalui anugerah yang Engkau curahkan kepadaku dengan menerima taubatku, memberikan ampunan dan kenikmatan-kenikmatan yang melimpah, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi siapa pun untuk melakukan perbuatan maksiat dan perbuatan jahatnya.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram17. Musa berkata, “Wahai Rabbku! Karena Engkau telah memberi karunia kepadaku berupa kekuatan, hikmat dan ilmu, maka aku sekali-kali tidak akan mau menjadi penolong bagi orang-orang jahat dalam melakukan kejahatan mereka.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah17. Musa melanjutkan doanya “Ya Allah, dengan ilmu, hikmah, dan pemahaman yang telah Engkau curahkan kepadaku sehingga aku dapat mengetahui kebenaran, maka aku tidak akan menjadi penolong orang-orang zalim, dan aku hanya akan menjadi penolong kebenaran dan orang-orang yang benar.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah17. قَالَ رَبِّ بِمَآ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِّلْمُجْرِمِينَ Musa berkata “Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa” Yakni karena Engkau telah memberiku kenikmatan barupa ilmu, hikmah, dan ampunan, maka aku tidak akan menolong orang jahat dalam melakukan kejahatannya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah17. Musa berkata "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tidak akan menjadi penolong atas perbuatan dosa orang-orang yang durhaka."📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDia berkata,“Ya Tuhanku, karena nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, sehingga aku tidak akan menjadi penolong} penyelamat {bagi orang-orang yang berbuat durhaka”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H15-17. “Dan Musa masuk ke kota Memphis ketika penduduknya sedang lengah,” bisa jadi saat tidur siang atau waktu-waktu lainnya yang saat itu mereka beristirahat tidak berkeliaran, “maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi.” Maksudnya, bertengkar dan saling memukul. “Yang seorang dari golongannya,” maksudnya berasal dari Bani Israil, “dan seorang lagi dari musuhnya,” bangsa Qibthi. “Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya,” sebab dia telah terkenal dan diketahui oleh banyak orang bahwa dia Musa berasal dari Bani Israil. Dan permintaan pertolongannya kepada Musa adalah salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Musa sudah mencapai usia yang cukup ditakuti dan dijadikan andalan dari kerajaan dan kesulitan. “Lalu Musa meninjunya.” Maksudnya, dia meninju orang yang berasal dari musuhnya unttuk memenuhi permintaan tolong orang yang berdarah Bani Israil itu, “dan matilah musuhnya itu.” Musa telah menewaskannya dengan tinjuannya itu karena kerasnya dan kekuatan Musa. Lalu Musa menyesali perbuatannya itu, dan “berkata, Ini adalah perbuatan setan’,” yakni Rayuan dan bisikannya. “Sesungguhnya setan itu musuh yang menyesatkan lagi nyata,” maka dari itu aku melakukan apa yang telah terlanjur aku lakukan disebutkan permusuhannya yang sangat nyata dan upaya kerasnya menyesatkan. Lalu dia meminta ampun seraya “berkata, Ya Rabb ku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku.’ Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya Allah, DIa-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” terutama kepada orang-orang yang tunduk kembali kepadaNya, yaitu orang-orang yang segera kembali kepadaNya, yaitu orang-orang yang segera kembali bertaubat, seperti yang telah dilakukan oleh Musa. Maka Musa “berkata, Ya Rabbku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku’,” yaitu berupa taubat, ampunan dan berbagai nikmat yang sangat banyak, “aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong,” maksudnya pembela dan pembantu “bagi orang-orang yang berdosa.” Maksudnya, aku tidak akan menolong seorang pun untuk kemaksiatan. Ini adalah janji dari Musa, disebabkan karena karunia Allah atas dirinya yaitu tidak akan menolong seorang yang berbuat dosa sebagaimana telah dia lakukan dalam pembunuhan terhadap orang yang berdarah Qibthi tersebut. Ini mengartikan bahwa berbagai kenikmatan itu menuntut hamba untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan meninggalkan keburukan.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Qashash ayat 17 Musa berkata Ya Tuhanku, sebagaimana Eengkau berikan nikmat kepadaku dengan kekuatan jisim badan, dengan menerima taubatku dan dengan mengampuni dosa-dosaku; Maka sungguh aku tidak akan menjadi penolong bagi siapapun dari para pendosa yang melakukan dosa dan kerusakan. Musa mengatakan demikian sebagai penyempurna taubatnya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, diterima tobatnya dan diampuni serta diberikan berbagai nikmat. Beliau berjanji tidak akan menolong seorang pun di atas maksiat atau tidak akan menolong orang yang bersalah. Hal ini menunjukkan bahwa nikmat yang diberikan menghendaki agar seorang hamba mengerjakan kebaikan dan meninggalkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 17Puji syukur atas segala anugerah dan nikmat Allah selama ini juga dia panjatkan dengan berkata, "ya tuhanku! demi dan disebabkan nikmat yang selama ini telah engkau anugerahkan kepadaku sejak dalam perut ibu hingga tobat dan pengampunan-Mu ini, serta aneka nikmat lainnya, maka demi semua itu aku berjanji tidak akan menjadi penolong bagi orang-orong yang berdosa dalam melakukan perbuatan jahat, "18. Karena pembunuhan tak disengaja yang dilakukan oleh musa itu, dia menjadi ketakutan berada di kota tempat terjadinya perkelahian dan pembunuhan itu sambil menunggu dengan perasaan cemas dan khawatir akibat yang akan diterima dari perbuatannya. Tiba-tiba orang lbrani yang kemarin meminta pertolongan yakni pada hari terjadinya perkelahian dan pembunuhan terhadap orang mesir, berteriak meminta pertolong-an lagi kepadanya. Tapi kali ini mengecam dan menghardiknya. Musa berkata kepadanya, "engkau sungguh, orang yang nyata-Nyata sesat. ".Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah aneka ragam penjabaran dari para ahli ilmu mengenai makna dan arti surat Al-Qashash ayat 17 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Paling Sering Dikaji Telaah ratusan konten yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat Ali Imran 134, Al-Ahzab 21, Al-Baqarah 186, Al-Jumu’ah 9, Az-Zariyat 56, Al-Baqarah 30. Serta Ali Imran 133, Al-Infithar, Al-Baqarah 2, Al-Isra 23-24, Al-Isra 1, Ar-Ra’d. Ali Imran 134Al-Ahzab 21Al-Baqarah 186Al-Jumu’ah 9Az-Zariyat 56Al-Baqarah 30Ali Imran 133Al-InfitharAl-Baqarah 2Al-Isra 23-24Al-Isra 1Ar-Ra’d Pencarian al laili, akhir al baqarah, qs al maarij, qs saba ayat 10-11 menjelaskan tentang mukjizat yang dimiliki nabi, surah yasin teks Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

surat al qashash ayat 77 latin dan artinya